Sunset itu matahari terbenam, aku menyukai sunset itu karena aku juga suka akan senja. Senja, dimana semua urusan yang ada di siang hari (hampir) berakhir dan pada saat sunset itu sendiri muncul. Dimana peralihan siang hari menuju ke malam hari. Saat itu pula, dimana udara senja yang mengalir pun berbeda, kita bisa menikmatinya dengan cara lain, seperti bersantai (mungkin).
Senja, juga bisa menjadi sebuah inspirasi bagi para penikmat musik, sehingga sekarang ini kita dapati musik sore hari (musik senja) di sekitar keributan kota kecil ini.
Hmm.. senja pun berlalu dengan seiringnya sunset itu tenggelam ke permukaan bumi lain, menyambut peraduan dunia barunya. Senja itu sangat menarik sekali, sangat aku sukai, akan tetapi aku tak suka akan kehidupanku yang sedikit kurang bisa menikmati senja karena seringkali aku merasa gelisah kala senja itu datang, saat aku mulai bersiap dan bergegas untuk berangkat ke kantor, dinas malam.
Saat itu harus aku siapkan segala pernak pernik kebutuhan kantorku, perjalanan jauh yang membuatku sedikit lebih gugup dari persiapan itu, “when others getting ready to go home, I'm getting ready to start my night world is full of responsibilities”. Hhmmm… “These tears were dripping “.
Andai suatu hari aku diberi sebuah senja, sunset yang buatku sangat indah dan berarti atau mungkin sunset atau senja terakhirku yang akan aku lakukan adalah mengungkapkan segenap perasaan cinta ini kepada pacar atau istri terkasih kelak, yeah..
Dari sunset itu aku bisa belajar akan pelajaran hidup yang sangat berharga, “Bahwa semuanya akan kembali ke peraduan yaitu Tuhan”
inspired by : “BA”, co-workers
Komentar