Sunset, biasa kita katakan matahari terbenam. Aku suka sunset, aku juga suka matahari. Bagiku, warnanya menarik tak bisa dikalahkan dengan apapun, terlebih kala langit biru penuh awan awan putih yang meniti angan melayang layaknya kumpulan kapas kapas tebal terbawa hembusan bayu pembawa kabar berita untuk makhluk bumi yang ikut serta meramaikan suasana senja, lepas dari kesadaran setetes air mengalir membasahi pipi ini seirama hati bergetar merasakan betapa besar anugerah-Nya.
Aku punya kenangan dengan sunset tentang seseorang mungkin orang istimewa, memang tidak terlalu berharga dalam hidupku, katakan saja simple akan namu terkadang terkesan sangat dalam yang hampir menyamai keindahan sunset.
Istimewa itu spesial, belum ada yang bisa mengalahkan keindahan sunset yang membuat hati ini tenang, adem dan semua kan terasa santai seperti di pantai dan slow seperti di pulau, jelasnya membawa kedamaian untukku meski banyak orang spesial sekitarku sunset tetap punya nilai lebih dalam perjalanan hidupku.
Bukan karena ada kenangan dengan seseorangnya aku suka sunset, tapi ada daya tarik tersendiri yang amat besar untuk menikmati sunset, yeah karena ada daya tarik, sungguh Tuhan Maha Agung sampe air mata pun rela aku teteskan untuk menulis rangkaian kata ini memahami kata tiap kata yang aku ungkapkan. Sering kali aku menyia-nyiakan hidupku, padahal aku tahu bahwa hidupku inialah satunya dianugrahkan untuk melihat keindahan sunset itu, Allah sungguh maha mulia berkenan memberikan detakan jantung, denyutan nadi, hembusan napas dan desiran darah dalam tubuh ini, untuk seorang manusia seperti aku ini yang terkadang lupa untuk bersyukur atas segala nikhmat dan anugerahnya. Aku berharap ingin menikmati sunset dalam keadaanku seperti apapun itu, sunset itu seperti suplemen tersendiri dalam hidup.
Jika suatu hari aku diberi sebuah senja, sunset yang sangat indah dan berarti sepanjang hidupku atau mungkin sunset atau senja terakhirku, yang akan aku lakukan adalah meminta seseorang yang sangat aku sayangi, keluargaku sekali pun untuk menemaniku sampai memohon sekalipun akan ku lakukan demi melihatnya. Akan tetapi mungkin aku akan lebih memilih dengan orang yang spesial untukku dibanding sama keluargaku sendiri, keluargaku yang terkadang egois dalam benak ini yang enggak mengerti rasa sakit kurasakan saat mereka tak tau atau tak mau tau keadaanku. Saat ku lihat sunset terakhirku itu, kan ku genggam erat jemari seseorang yang spesial untukku itu, bersandar di bahunya agar kurasakan betapa nyaman tubuh ini dalam dekapnya.
Dari sunset itu aku bisa belajar akan banyak hal, terlebih tentang pelajaran hidup yang sangat berharga yaitu agar kita selalu bersyukur, bersyukur bisa menikmati hariku dengan melihat sunset, bisa melihat sunset yang sangat indah, salah satu karya indah-Nya Tuhan Semesta Alam dan akan lebih bersyukur saat aku bisa melihatnya bersama orang yang istimewa.
Inspired by : “ZIA” sounding board
Komentar