hidupku adalah saat aku bisa melukiskan wajahku di atas air.
tanganku juga pernah tersayat oleh secarik kertas yang berisi tentang sajak pengkhianatan rindu, ku ingat saat itu aku belum bisa berdiri karena ku baru bisa merangkak mengartikan skema kehidupan.
Tuhan pernah memberiku bratawali untuk ku suling menjadi sebuah madu.
layaknya cangkir tersiram air bah, layaknya puzzle yang diterpa gempa, layaknya kapas yang tertiup angin, jangan khawatir Tuhan sutradara terbaik sepanjang masa, ikhtiar, sabar, tawakal.
Tuhan itu maha adil, kebahagiaan yang kita terima pasti seimbang dengan rasa sabar yang kita jalani kala ujian-Nya menepa untuk kita.
Orang pandai dan pintar pasti tentu tau duri di tengah jalan itu membahayakan, tapi kalo tak peduli untuk membuang duri itu untuk apa. So ? Untuk apakah kepintaran dan kepandaiannya jika jiwanya apatis, yang penting peduli sesama bung.
Tak ada kata letih bagi-Nya untuk menjalankan skenairo kehidupan ini, dunia ini apa pun yang ada padahal DIA hamya SATU. so ? mari kita bersama selalu senantiasa beribadah kepada-Nya agar kita selalu mendapat tokoh peran yang baik.
Tugas dan tanggung jawab akan terasa berat kala kita melakukannya dengan kedongkolan dan beban namun itu akan terasa nyaman kala kita lakukan layaknya ibadah yang mendapat hasil selain hak yaitu pahala yang berlimpah.
Tuhan tak pernah salah apa yang seharusnya mana yang hak buat kita dan mana yang bukan, hanya kadang manusia yang menyelewengkannyaa.
Demi Masa, Allah memberikan berbagai macam buah manis untuk mereka yang menggunakan waktunya dengan baik dan manfaat.
Komentar