Enam Tahun Yang Lalu

Enam tahun yang lalu,
hati rasanya lebih sakit dari kulit yang tersayat silet
mata menetes, menangis menahan pilu
serasa sungguh sesak dada ini menahan

Enam tahun yang lalu,
bibir ini bergetar sekencang kencangnya
mata tertutup segelap gelapnya
tetap saja pipi ini basah
mengalirlah air air itu dari kelopak

Enam tahun yang lalu,
tangan menampar sekeras kerasnya
ari memerah menahan perih
darah membekas membentuk jari
prasasti itu tertera menjadi saksi

Enam tahun yang lalu,
kaki menerjang sekuat kuda
hentakan keras tak ada arti
sia sia bumi tak mengerti arti semua ini

Enam tahun yang lalu,
kepala kosong terasa batu
benturan demi benturan tak ada henti
hilang ingatan yang ku pinta
semua sirna terbua keadaan

Enam tahun yang lalu,
mereka merasakan apa yang ku rasakan
saat ini, saat ku tuangkan luapan rasa enam tahun yang lalu
apakah perasaan mereka masih sama ?

Bukan simpati dan empaty yang ku pinta
hargai ibumu, jadikan beliau mahkotamu
Ibu Ibu Ibu


Inspired : My lovely mom, rest in peace :*

Komentar

Devita Candrasari mengatakan…
aku terbangun dari mimpi, kini dunia nyata menyapaku, ku buka mata, ku buka hati, akan ku jalani dunia nyata ini, satu tekad, tumbuhlah semangat, akan ku perjuangkan hidup, tuk mencapai sebuah mimpi, mimpi indah tentang segala harapanku, ku berjuang untuk itu, kobarkan kerinduan pada kedamaian, satukan mimpi untuk nyata, bersama dunia kini ku bisa, tersenyum lepas setelah lelah, arahkan jiwa pada mimpi yang ada, dunia nyata.., bimbing aku berjalan, menuju sebuah harap, menuju angan di ujung sana, menuju cita, cinta, dan rasa, ku genggam kata semangat, untuk hari ini. cayo mas :D