Rapuh, saat hewan yang mereka sebut sebut “rayap” menggerogoti
Rindu, saat hasrat itu tak tersalurkan
Merintih, kesakitan seperti goresan pisau menyayat ari dan tertetes embun
Hangat, tatkala mentari menyemangati bumi pagi itu
Damai, ketika senja datang bersama mega mega
Jauh, seperti kelingking yang mengharapkan ibu jari disisinya
Mudah, semudah mata berkedip dan tangan berbalik
Benci, saat emosi menguasai diri
Bijak, saat tersadar bahwa apa yang dilakukan tak selayaknya
Tangis, menetes layaknya rintik air bercucuran dari ujung dedaunan
Hancur, seketika kaca kaca tercecer bersimpah darah
Kecewa, saat apa yang harus dimengerti tak tak sampai pada titiknya
Banyak rasa yang tak terasa, banyak kewajaran yang tak sewajarnya
Bermimpi dan terus bermimpi sampai mimpi itu tak pernah terwujud
Semua sia sia dan tak berujung
Seperti luapan rasa yang tak pernah pudar
Jutaan emosi yang menyatu
Mimpilah dalam mimpi mimpimu
Rindu, saat hasrat itu tak tersalurkan
Merintih, kesakitan seperti goresan pisau menyayat ari dan tertetes embun
Hangat, tatkala mentari menyemangati bumi pagi itu
Damai, ketika senja datang bersama mega mega
Jauh, seperti kelingking yang mengharapkan ibu jari disisinya
Mudah, semudah mata berkedip dan tangan berbalik
Benci, saat emosi menguasai diri
Bijak, saat tersadar bahwa apa yang dilakukan tak selayaknya
Tangis, menetes layaknya rintik air bercucuran dari ujung dedaunan
Hancur, seketika kaca kaca tercecer bersimpah darah
Kecewa, saat apa yang harus dimengerti tak tak sampai pada titiknya
Banyak rasa yang tak terasa, banyak kewajaran yang tak sewajarnya
Bermimpi dan terus bermimpi sampai mimpi itu tak pernah terwujud
Semua sia sia dan tak berujung
Seperti luapan rasa yang tak pernah pudar
Jutaan emosi yang menyatu
Mimpilah dalam mimpi mimpimu
Komentar